Agilang Sastra Wijaya adalah potret nyata dari seseorang yang tak pernah berhenti bermimpi dan berjuang, meski perjalanan hidupnya penuh lika-liku. Lahir di tanah Sunda yang asri, Kota Ciamis, Jawa Barat, ia memulai kisahnya sebagai seorang karyawan pabrik Olimpic di Tangerang. Di balik suara mesin dan rutinitas kerja pabrik, tersimpan cita-cita besar yang diam-diam ia pupuk.
Setelah meninggalkan pekerjaannya di pabrik, Agilang tak menyerah. Ia mulai berjualan mie lidi dan susu linting di sekolah-sekolah dasar, sambil sesekali mengamen di bis kota PPD 45 jurusan Blok M–Karawaci. Hidup yang keras tidak membuatnya patah arang, justru dari jalanan itu takdir mempertemukannya dengan sosok legendaris, Mbah Surip. Bersama sang maestro, Agilang sempat mengamen dan belajar langsung dari energi serta filosofi hidup sang legenda.
Perjalanan hidup membawanya ke Glodok, di mana ia bersua dengan seniman besar, Dedi Dores. Dari pertemuan itu, terbuka jalan bagi Agilang untuk meniti karier di dunia musik. Ia belajar langsung dari Dedi Dores hingga akhirnya mampu berdiri sebagai penyanyi, pemusik, dan pencipta lagu profesional. Musik tak hanya menjadi panggung hiburan baginya, tapi juga tempat ia menyalurkan suara hati dan pesan hidup.
Namun, semangat belajar Agilang tak berhenti di sana. Ia juga menekuni dunia perfilman, berguru pada keluarga besar Vitra Jaya Burnama, pelopor perfilman Indonesia. Setelah mendapat kepercayaan, ia mulai merambah dunia film sebagai pemeran pembantu dan fighter. Ia juga sempat belajar pada sutradara senior, almarhum Mas Edy S. Jonathan.
Ketika Mas Edy wafat, Agilang pulang kampung ke Ciamis dan mengalihkan energi kreatifnya ke ranah politik. Ia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN), di bawah bimbingan almarhum Yana D. Putra, Wakil Bupati Ciamis yang ia anggap sebagai guru politik dan sosok pahlawan yang tak ingin dikenal kebaikannya oleh publik. Ketika Yana wafat menjelang Pilkada 2024–2029, Agilang sangat terpukul. Baginya, Yana D. Putra adalah tokoh yang meninggalkan warisan kepedulian mendalam terhadap rakyat kecil.
Melanjutkan semangat sang mentor, Agilang kini mendirikan dan membangun PT Laris Hasil Snack, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman serta pemberdayaan UMKM. Ia membuka lapangan kerja di kampung halamannya dan memberi perhatian khusus pada masyarakat kecil, terutama mereka yang terjerat riba dan kesulitan membayar biaya rumah sakit.
Sosok Agilang Sastra Wijaya dikenal sebagai pahlawan lokal di Ciamis—bukan karena titel atau kekayaan, melainkan karena hatinya yang besar untuk membantu. Ia menekankan bahwa dalam hidup, kepentingan keluarga dan masyarakat harus didahulukan. Meski masih banyak yang memandangnya sebelah mata, Agilang tetap teguh dan tak goyah. Seperti yang ia katakan dengan lantang,
"Biarkan zaman yang memperbaiki nama baik saya."
Kisah hidup Agilang adalah bukti bahwa kesederhanaan, ketulusan, dan semangat pantang menyerah bisa membentuk seseorang menjadi pribadi besar. Dan bagi mereka yang mengenalnya, Agilang Sastra Wijaya bukan sekadar nama—ia adalah inspirasi.
Dan Berikut Ini Karya Cipta Lagu Agilang Sastra Wijaya , Yang di Khusus Kan Untuk Pemenangan Calon Legislatif dari Partai Pan Kab Ciamis Tahun Lalu , Sebagai Bentuk Agilang Sastra Wijaya dedikasi untuk partai yang ia juga sebagai kader partai pan pada waktu itu.
Link Sportfy : https://open.spotify.com/intl-id/album/6joKFcXNtE6LhO7UreeAbY
0 Komentar